-->

Ads

Cara Mengemas Sayuran Hidroponik Dan Sortir

Nilai Tambah dengan Sortir dan Pengemasan


Sebagai mahluk hidup, sayuran juga melaksanakan cara kerja respirasi dengan mengabsorpsi Oksigen (O2) dan mengeluarkan Karbondioksida (CO2). Sesudah panen, sayuran masih melakukan proses respirasi dan menonjol pada kesegaran sayuran. Kecepatan penurunan tingkat kesegaran  berbeda antar jenis sayuran, ada yang pesat dan ada pula yang lambat.


Seumpama saja, sayuran jenis rimpang atau umbi-umbian mempunyai tingkat kesegaran lebih lama dibandingkan sayuran daun atau buah. Wortel dapat disimpan lebih lama diperbandingkan sawi. Atau bawang lebih bendung simpan dibanding jagung manis.


Yang perlu diperhatikan  bahwa kualitas sayuran tak dapat ditingkatkan tapi hanya bisa dipertahankan. Penurunan tingkat kesegaran tak bisa dihentikan, tapi cuma dapat diperlambat. Oleh karena itu prinsip pengemasan lebih dialamatkan untuk melindungi sayuran dari kerusakan akibat mekanis (benturan), suhu (panas) dan  fisiologis (memperlambat  penuaan).



Pengemasan ialah salah satu metode untuk membikin kualitas sayuran bertahan lebih lama. Pengemasan juga bisa membikin sayuran mempunyai poin tambah dari sisi estetis dan citra produk sehingga pengemasan bisa dimanfaatkan pula sebagai bahan promosi.


Jikalau kita lihat sayuran atau buah di supermarket dan pasar tradisional, untuk kelas produk yang sama-sama hasil panen konvensional (non organik dan non hidroponik) hampir bisa dipastikan bahwa harga jual di supermarket lebih mahal diperbandingkan pasar tradisional. Terlepas dari biaya operasional di supermarket lebih tinggi dibandingkan pasar tradisional, perlu diakui semua sayuran di supermarket berkualitas, bagus dari segi ukuran, rasa, sampai tampilan pengemasan.


Melaksanakan sortir pada ketika panen bisa meningkatkan poin tambah, karena produk dengan mutu A, B dan C dapat dipisahkan dan dilabel dengan harga berbeda. Bandingkan bila satu produk dengan kwalitas A, B dan C dicampur menjad satu, harganya pasti lebih murah diperbandingkan dengan produk sortir yang sudah jelas antar kualitasnya.


Tanpa sortir, konsumen bisa menawar lebih rendah sebab menemukan produk mutu C diantara produk mutu A. Meskipun bila disortir, konsumen akan membeli dengan harga layak standar kualitasnya. Tentu harga kualitas A akan berbeda dengan kualitas B atau C, namun konsumen akan lebih puas kalau bisa memilih produk yang layak antara harga dengan kualitasnya.


Progres sortir pasti akan meningkatkan biaya produksi, namun harga jual bisa lebih tinggi dibandingkan tanpa sortir. Konsumenpun pasti lebih puas membeli layak dengan kualitas produknya. BUkankah salah satu hal penting yang perlu dijaga dalam berbisnis adalah kepercayaan dan kepuasan konsumen?


Pengemasan yang bagus tanpa sortir bisa jadi berdampak buruk. Hal ini disebabkan karena produk yang busuk sekiranya dicampur dengan produk segar, dapat mempercepat kebusukan produk segar hal yang demikian. Oleh karena itu sebelum dikemas, hendaknya disortir dan digrading antara produk yang baik dan tidak.


https://benihpertiwi.co.id/pengemasan-sayuran/#.YzZllnZBzIU

LihatTutupKomentar