-->

Ads

Cara Menanam Sayur Hidroponik Dengan Botol Bekas

Semacam Cara Menanam Hidroponik dengan Botol Bekas


Seandainya ruangan terbatas tapi konsisten berharap berkebun, maka metode hidroponik bisa jadi jawabannya!


Metode Menanam Hidroponik dengan Botol Bekas


Dampak terbatasnya lahan di kota-kota besar, cara menanam hidroponik dengan botol bekas menjadi salah satu yang banyak diminati.


Bertanam hidroponik pada dasarnya memang sudah menjadi cara bertanam yang populer. Cuma dengan perantara air dan tempat yang tak terlalu luas, sistem menanam hidroponik dengan botol bekas pastinya tidak akan membikin Moms kerepotan.


Dengan menggunakan sistem menanam hidroponik dengan botol bekas, maka Moms bisa memberikan manfaat juga kepada lingkungan.


Pertama, bertanam hidroponik dapat menunjang gerakan penanaman pohon di perkotaan dan dimulai dari rumah sendiri.


Moms juga dapat merasakan hasil panen bertanam hidroponik nantinya sehingga Moms dapat lebih hemat karena tidak perlu membeli sayuran di pasar.


Terakhir, Moms juga bisa menghemat penerapan plastik dengan mendaur ulangnya menjadi wadah bertanam hidroponik.


Cukup menarik, bukan Moms? Nah, kali ini Moms akan mengenal sistem menanam hidroponik dengan botol bekas yang akan dibeberkan secara terperinci. Jangan kuatir, karena caranya simpel dan tidak merepotkan!


Semacam langkah-langkah yang bisa Moms ikuti:


1. Siapkan Dulu Bahan dan Alat

Untuk mengawali bercocok tanam secara hidroponik, pertama-tama Moms semestinya mempersiapkan beberapa bahan dan alat. Moms perlu menyediakan botol air mineral 1,5 liter yang sudah dikosongkan, kemudian gunting atau cutter, dan potongan kain flanel.


Untuk bahannya, Moms akan membutuhkan media tanam hidroponik, air bersih, air yang sudah bercampur nutrisi untuk tanaman, dan benih tanaman.


Moms dapat memakai media tanam berupa rockwool yang dapat dibeli di kios pertanian.


Bahan ini dipilih karena media tanam pilihan dalam bercocok tanam hidroponik ini dapat mengikat air, serta udara dalam jumlah besar sehingga memberikan ruang bagi akar tanaman nantinya untuk tumbuh dan menghisap gizi dengan bagus.


2. Ubah Botol Menjadi Media Tanam


Pada tahap ini, Moms akan segera menjadikan botol sebagai sarana untuk menempatkan benih dan atau tanaman yang kelak akan ditanam secara hidroponik.


Ikuti langkahnya berikut ya Moms:

  1. Pastikan botol bekas masih nampak kokoh, kuat, dan tak berkerut-kerut.
  2. Ambil alat pemotong yang telah disediakan, kemudian potong leher botol sampai menjadi dua komponen.
  3. Setelah itu, buat lubang pada tutup botol dengan diameter yang jikalau bisa dimasukkan oleh sumbu kompor atau kain flanel. Apabila Moms menggunakan kain flanel, maka buatlah dua lubang pada sisi yang berlawanan di bagian leher botol dekat area penutup botol.
  4. Setelah Moms sukses membuat celah pada tutup botol, masukkan sumbu kompor maupun kain flanelnya.
  5. Langkah berikutnya, Moms perlu membalik bagian leher botol dan masukkan ke dalam badan botol. Lakukanlah secara terbalik, dan posisi tutup botol berada di bawah.


Botol bekas sekarang sudah bisa dipakai sebagai tempat menanam. Melainkan, tunggu dahulu, seperti pada tutorial sebelumnya, pada metode menanam hidroponik dengan botol bekas juga wajib menyemai bibit tanamannya terutamanya dahulu secara terpisah.


3. Menyemai Bibit


Sekarang Moms masuk ke metode menanam hidroponik dengan botol bekas, yaki menyiapkan bibit.


Moms bisa menyediakan benih atau bibit tanaman unggul yang telah disiapkan. Untuk langkah selanjutnya, Moms bisa mencontoh tutorialnya berikut ini:

  1. Pastikan Moms menggunakan pisau atau gunting untuk memotong-motong rockwool bentuk persegi dengan ukuran 2,5 x 2,5.
  2. Basahi rockwool dengan air dengan sistem diciprat-ciprat, tapi jangan direndam supaya tak terlalu lembab.
  3. Moms dapat menempatkan media tanam rockwool ke dalam wadah tampung atau nampan seperti cetakan es batu persegi, atau di dalam wadah sejenis lainnya.
  4. Seketika buat lubang pada bagian tengah setiap rockwool mengaplikasikan lidi atau tikam gigi dengan kedalaman sekitar 2 mm saja.
  5. Selanjutnya, tanam benih tanaman ke dalam lubang yang sudah diciptakan di atas rockwool sampai semuanya terisi benih.
  6. Kalau seluruh potongan rockwool berisikan benih tanaman, tutup wadah dengan kantong plastik hitam dan letakkan wadah untuk menyemai bibit tersebut di daerah yang sejuk atau gelap. Pastikan juga supaya senantiasa dijauhkan dari matahari.
  7. Pantau perkembangan benih tiap hari sampai pecah benihnya. Moms dapat memperhatikan tandanya yakni timbul calon akar warna putih-putih dan menyembul pula calon daunnya.
  8. Kalau benih tanaman telah berkecambah atau berakar, kini Moms bisa seketika memindahkannya ke tempat yang terkena cahaya matahari. Moms dapat menjemur wadah dari pagi sampai siang, dan apabila panas sang surya terlalu terik, Moms dapat pindahkan kembali ke daerah bercahaya tanpa perlu ditutup lagi dengan plastik hitam.


Dalam tahap penyemaian benih, Moms mesti terus mengenalkan calon tanaman dengan cahaya sang surya, tetapi pastikan pula agar media tanam selalu berair. Sebab media tanam yang kering dapat menghambat pertumbuhan tanaman, sehingga ia perlu disemprotkan dengan air bersih lagi.


Moms dapat terus melakukan langkah penyiraman dan pemberian sinar sang surya ini secara rutin setiap hari.


Lakukan sampai tiap tanaman telah berdaun 4 (daun sejati) yang mengindikasikan tanaman telah siap dipindah tanam dan diberikan nutrisi.


4. Membikin Nutrisi Hidroponik


Nutrisi disebutkan sebelumnya, sistem menanam hidroponik dengan botol bekas juga termasuk di dalamnya ialah memutuskan pemberian nutrisi untuk tanaman dengan ideal.


Gizi hidroponik ini bisa Moms beli di toko pertanian, seperti pupuk AB-Mix. Moms juga dapat membikin gizi hidroponik sendiri dengan bahan yang gampang ditemukan di sekitar.


Ingat, tanaman membutuhkan gizi untuk pertumbuhannya. Oleh sebab itu, dalam bercocok tanam hidroponik yang familiar tanpa menggunakan media tanam berupa tanah, maka elemen vital tanaman sepatutnya terpenuhi dengan bagus untuk dapat menginginkan hasil pertanian yang baik.


Untuk AB-Mix sendiri ada sebagian variasi, Moms dapat menanyakan segera dengan penjual. Untuk sayuran, Moms bisa membeli AB-Mix daun (sayuran daun).


Karena untuk tanaman buah, Moms bisa memilih AB-Mix yang khusus untuk pertumbuhan buah. AB-Mix terdiri dari dua macam larutan cair yang terpisah yang nantinya bisa Moms campur dengan air sehingga siap dipakai.


5. Memindahkan Tanaman

Sekarang merupakan momen paling ditunggu-tunggu dalam rangkaian cara menanam hidroponik dengan botol bekas.


Karena, benih yang sudah berkecambah akan siap tumbuh dan menjadi tanaman yang siap dipanen dan dikonsumsi maupun dipasarkan kembali.


Untungnya, proses pemindahan tanaman ini juga cukup simpel, Moms cuma perlu menyiapkan botol bekas yang telah dijadikan sebelumnya. Pada bagian bawah botol, tuangkan larutan nutrisi secukupnya.


Kemudian Moms ambil bagian leher botol dan pindahkan media tanam rockwool yang sudah ditumbuhi kecambah dan akar dengan hati-hati ke dalamnya.


Ingat, jangan sampai lupa jalur nutrisinya dengan sumbu atau kain flanel. Kemudian, gabungkan kedua komponen.


Kini Moms telah dapat menjalankan perawatan intensif kepada tanaman yang telah ada di dalam botol bekas dengan sistem hidroponik.


Sekarang tugas Moms hanya memastikan tanaman konsisten tumbuh dengan memberikan gizi secara rutin. Pastikan tanaman selalu terpenuhi tiap nutrisinya untuk mencegah risiko gagal panen dampak tanaman mati.


Ingat, seperti halnya manusia, semakin besar tanaman, karenanya kebutuhan nutrisinya ikut bertambah. Oleh sebab itu, setidaknya seminggu sekali larutan nutrisi wajib Moms tambahkan.


Porsi pembuatan gizi hidroponik cair sendiri juga sepatutnya ditambahkan hingga seterusnya hingga tanaman telah siap panen kelak.


Itulah cara menanam hidroponik dengan botol bekas. Semoga berkhasiat dan selamat mencoba ya !


Sumber : https://www.orami.co.id/magazine/cara-menanam-hidroponik-dengan-botol-bekas

LihatTutupKomentar