-->

Ads

Pasaran Sayur Hidroponik di Yogyakarta Melejit

Pasaran Sayur Hidroponik di Yogyakarta Melejit


Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi melakukan panen sayur organik di Kaidrop kebun hidroponik dan budidaya ikan lele pada Jumat pagi (04/06/2021) di Kampung Mantrijeron, Yogyakarta.


Kesibukan yang dijalankan sembari bersepeda bersama perangkat tempat berkeliling kampung ini untuk  melihat potensi kampung dan mempromosikannya via  program Dodolan Kampung.


Heroe Poerwadi mengapresiasi pemuda kampung Mantrijeron yang melakukan kegiatan berkebun hidroponik dengan memanfaatkan lahan kosong milik salah satu warga.


“Potensi pasar hasil budidaya hidroponik berupa tanaman sayur organik sangat baik di Yogyakarta, oleh sebab itu pilihan pemuda kampung Mantrijeron untuk berkebun hidroponik merupakan alternatif yang tepat,” kata Heroe.


Lebih lanjut dipersembahkan bahwa di toko atau supermarket banyak dijual sayur organik melainkan beberapa besar sayur hal yang demikian bukanlah hasil dari kebun warga Kota Yogyakarta. Karena itu dengan pemanfaatan lahan kosong untuk  berkebun organik maka warga akan mendapat penghasilan yang baik.



Dalam kans tersebut pengelola Kebun Hidroponik Kaidrop, Nurul Annisa menuturkan bahwa aktivitas budidaya kebun organik ini dikerjakan oleh si kecil muda Kampung Mantrijeron yang awalnya cuma untuk mengisi waktu senggang ketika pandemi Covid-19. Melainkan dalam perkembangannya terbukti usaha berkebun hidroponik yang mewujudkan sayur organik ini menjadi usaha (bisnis) yang menguntungkan.


“Budidaya hidroponik ini kami mulai pada bulan Maret tahun 2020 dengan memanfaatkan lahan kosong milik Pak Heru Budi Setiawan dengan luas lahan 8m x 16m,” kata  Nurul.


Sejak mulai berkebun tahun lalu Kaidrop telah panen sebanyak delapan kali dengan macam sayur antara lain  kangkung, selada, sawi sendok dan bayam. Dikala ini sudah dilaksanakan panen tiap-tiap pekan dengan jumlah berkisar antara 100 –180 pak yang alhasil segera dijual ke masyarakat.


“Hasil dari tiap-tiap penjualan dari tiap kali panen berkisar satu jutaan yang kami pakai untuk pengembangan modal dan biaya jasa sumber energi,” imbuh Nurul.


Selain budidaya hidroponik anak muda Mantrijeron dan remaja masjid  juga menjalankan budidaya ikan lele yang dilaksanakan dalam tiga bak (kolam) dengan kapasitas sekitar 3000 ekor. Hasil dari panen lele dimanfaatkan untuk pengembangan usaha dan kesibukan sosial.  Ketika ini sedang disiapkan drum plastik untuk pengembangan lele cendol.


https://suryayogya.com/2021/06/05/pasaran-sayuran-hidroponik-di-yogyakarta-melejit/

LihatTutupKomentar