-->

Ads

✔️ Modal Usaha Hidroponik Rumahan

 

Modal Usaha Hidroponik Rumahan Cara menanam sayuran hidroponik dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang dibedakan berdasarkan media tanamnya yaitu kultur air, kultur agregat, dan teknik nutrient film. Pada artikel kali ini, kita akan membahas ketiga metode tersebut satu per satu. Namun sebelum itu mari kita bahas hidroponik terlebih dahulu.

Hidroponik merupakan salah satu teknik dalam dunia agro teknologi yang berkaitan dengan teknik menanam tanaman dengan menggunakan inovasi teknologi sederhana. Hidroponik adalah suatu teknik menanam tanaman tanpa media tanah, tetapi menggantinya dengan menggunakan media air. Menanam Sayuran Hidroponik di Rumah memudahkan Anda yang ingin bercocok tanam, namun tidak memiliki cukup lahan.






Apalagi jika Anda tinggal di kawasan perkotaan yang umumnya minim lahan pertanian atau perkebunan. Padahal, media tanah merupakan sesuatu yang vital untuk pertanaman karena tanah berfungsi sebagai penyangga tanaman dan menyediakan unsur hara berupa unsur hara, vitamin, dan air bagi tanaman.

Jika kebutuhan nutrisi tanaman tersebut dapat terpenuhi dengan baik, maka tanaman dapat tumbuh subur meski media yang digunakan bukan tanah. Mereka mencoba inovasi baru dengan mengubah media tanam menjadi air, dan sangat memperhatikan asupan nutrisi yang dibutuhkan tanaman, agar tanaman dapat tumbuh subur.

Apa media tanam alternatif untuk sayuran hidroponik?

 

Media Tanam Alternatif Sayuran Hidroponik

Teknik ini terus mengalami perkembangan dan inovasi. Sampai saat ini banyak teknik baru yang dikembangkan berdasarkan teknik hidroponik untuk menanam sayuran. Teknik-teknik tersebut dapat dibedakan berdasarkan sistem media tanam, diantaranya :

Sistem Budidaya Air

Teknik menanam sayuran hidroponik dengan sistem budidaya air sebenarnya sudah dilakukan sejak abad ke-15 oleh suku Aztec. Suku Aztec sering menanam berbagai jenis tanaman dengan menggunakan genangan air atau kolam kecil sebagai media tanamnya. Sekarang cara ini banyak diadaptasi oleh para petani sayuran air, seperti kangkung, kangkung, dan masih banyak sayuran lainnya disini.

Cara ini sebenarnya mengadaptasi dari cara perkembangbiakan bunga teratai, eceng gondok, dan tumbuhan air lainnya. Meski tidak menggunakan media tanah, tanaman ini bisa tumbuh subur dengan menyerap unsur hara di dalam air. Selain itu, keberadaan plankton di dalam air juga membantu dalam menyuburkan tanaman.

Sistem Kultur Agregat

Sistem budidaya agregat sedikit berbeda dengan sistem budidaya air yang menggunakan media tanam berupa pasir, pecahan genteng, pecahan batu bata, kerikil, dan lain-lain. Beberapa media tanam dimasukkan ke dalam pot, ember, botol plastik bekas, dan lain sebagainya. Cara ini membutuhkan ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan dengan cara budidaya air, karena kebutuhan hara tanaman tidak dapat dipenuhi oleh media tanam.

Teknik Film Nutrisi

Teknik Nutrient Film atau yang biasa dikenal dengan NFT merupakan teknik lain dalam menanam sayuran hidroponik dengan menggunakan media talang sebagai pengganti media tanah. Parit di sini bukanlah selokan atau selokan yang biasa Anda jumpai di depan rumah atau di bawah trotoar. Parit adalah saluran pembuangan buatan yang dibuat dengan menggunakan logam tipis.

Pastikan logam tersebut tahan karat. Caranya dengan memasukkan dan Menanam Sayuran Hidroponik ke dalam saluran pembuangan buatan untuk mengalirkan nutrisi dari air di selokan yang telah tercampur dengan berbagai unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Aliran nutrisi dialirkan melalui selang yang dihubungkan ke pompa udara dan pompa nutrisi ke saluran pembuangan buatan.




LihatTutupKomentar