-->

Ads

✔️ Pemberian Nutrisi Pada Kangkung Hidroponik

SISTEM PENGENDALIAN NUTRISI PADA TANAMAN KANGKUNG

HIDROPONIK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO


Hidroponik merupakan budidaya tanaman yang memanfaatkan air dengan menekankan

pada pemberian nutrisi yang cukup. Berdasarkan studi kasus mengenai hidroponik di daerah

Purwakarta perkembangannya masih sangat minin, hal ini dikarenakan perawatannya

membutuhkan ketelitian tinggi untuk mencukupi kebutuhan tanaman. Dalam penelitian ini dibuat

sebuah sistem pengendalian nutrisi pada tanaman kangkung hidroponik menggunakan kontroler

Arduino Mega 2560, yang dapat memberikan takaran nutrisi ABMix setiap minggu dengan PPM

(Part Per Million) yang dibutuhkan kemudian adanya penjadwalan sirkulasi oleh RTC (Real Time

Clock) setiap hari secara otomatis yang bertujuan mencukupi kebutuhan oksigen untuk tanaman

dan pencampuran pestisida dikontrol oleh Arduino Uno. Pendistribusian pestisida dilakukan secara

semi otomatis, sehingga hal ini mempermudah pekerjaan petani hidroponik dan menghasilkan

tanaman yang lebih berkualitas.

1. PENDAHULUAN

Sampai saat ini sistem otomasi telah banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti dalam dunia perekonomian, peternakan, perkebunan bahkan pertanian. Dalam bidang

pertanianpun sudah berbagai macam teknologi otomasi yang diterapkan seperti dalam budidaya

tanaman hidroponik, melihat perkembangan tanaman hidroponik di daerah Purwakarta

penerapannya masih minim. Hal ini dikarenakan perawatannya membutuhkan ketelitian yang

tinggi. Seperti halnya dalam penyiraman membutuhkan waktu yang berkala untuk mensirkulasikan

air agar mencukupi kebutuhan oksigen pada tanaman. Pemberian nutrisi harus berkala dan takaran

nutrisi yang diberikan tepat sesuai kebutuhan tanaman. Pencegahan tanaman dari serangan

hamapun sangat dibutuhkan oleh karena itu dalam penelitian ini dibuat sistem pemberian nutrisi

otomatis pada tanaman kangkung hidroponik.


2. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 1, masukan dalam proses

penanaman kangkung adalah bibit kangkung, nutrisi ABMix, pestisida dan faktor lingkungan seperti

cahaya matahari yang kemudian diproses dengan adanya sistem mekanik dan sistem kontrol

menggunakan arduino dengan landasan pemberian nutrisi yang tepat pada tanaman kangkung

serimpi yang diharapkan akan diperoleh tanaman kangkung dewasa siap panen yang berkualitas.


2.1 Pembuatan Rak Tanaman

Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan pembuatan rak tanaman hidroponik sistem DFT

(Deep Flow Technique) terlebih dahulu, yang terbuat dari baja ringan untuk kerangkanya dan pipa

PVT 3,5 inch untuk tempat pertumbuhan tanaman. Gambar 2 berikut merupakan hasil dari

pembuatan rak tanaman hidroponik sistem DFT yang digunakan.


2.2 Pembuatan Sistem Kontrol

Dalam penelitian ini dibuat sistem otomasi dalam pencampuran nutrisi ABMix dan

pemberian pestisida alami pada tanaman kangkung. Sistem kontrol yang digunakan dalam

pengontrolan sistem pengendalian nutrisi otomatis pada tanaman kangkung hidroponik ini adalah

menggunakan kontroler arduino mega dalam pencampuran ABMix dan kontroler arduino uno

dalam pencampuran pestida alami.


Penggunaan Arduino Mega 2560 (Gambar 3) dalam penelitian ini bertujuan untuk

memberikan takaran nutrisi setiap minggunya sesuai kebutuhan tanaman dan melakukan sirkulasi

2x sehari untuk mencukupi kebutuhan oksigen pada tanaman kangkung. Penjadwalan waktu

sirkulasi menggunakan modul RTC (Real Time Clock). Dalam kontroler ini (Arduino Mega 2560)

dapat menggerakan motor pump untuk mendistribusikan nutrisi A, nutrisi B, air baku dan motor

pump sirkulasi untuk mendistribusikan nutrisi kedalam pipa PVT.


2.3 Persemaian Tanaman

Penyemaian benih kangkung berjenis serimpi dilakukan dengan media tanam rockwool.

Sebelum disemai benih direndam terlebih dahulu agar benih dapat tumbuh lebih cepat. Setelah

direndam kemudian benih ditanam dalam media tanam rockwool dengan ukuran dadu 2x2 cm

dalam satu rockwool terdapat 5 benih kangkung. Penyemaian dilakukan 7-10 hari dengan

melakukan penyiraman menggunakan air baku.

Penyemaian Bibit Kangkung


2.4 Pembuatan Larutan Nutrisi ABMix

Pembuatan larutan nutrisi ABMix yang mana terdapat 2 stok nutrisi yaitu nutrisi A dan B.

Untuk mencampurkan stok A serbuk nutrisi mikro ditambah dengan air baku 500 ml dan stok B

serbuk nutrisi makro ditambah air baku sebanyak 500 ml juga dan disimpan dalam tempat yang

berbeda sehingga siap digunakan dengan takaran yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Larutan Nutrisi Kangkung Hidroponik


2.5 Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman

Tanaman kangkung yang sudah melewati fase penyemaian kemudian dipindah kedalam

pipa PVT dengan metode penanaman DFT (Deep Flow Technique). Pipa ini akan dialirkan larutan

yang berbeda takaran dalam perminggunya dan adanya sirkulasi setiap hari untuk mencukupi

kebutuhan oksigen pada tanaman kangkung. Untuk memonitoring PPM (Part Per Millions) yang

terdapat dalam larutan dilakukan mengecekan menggunakan alat ukur TDS Meter.


3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Kebutuhan Nutrisi pada Kangkung

Pada tanaman kangkung ini diberi takaran nutrisi yang berbeda dalam setiap minggunya

bertujuan agar menghasilkan tanaman yang cepat panen dan berkualitas. Tabel 1 berikut di bawah

ini merupakan kebutuhan takaran nutrisi perminggunya.


3.2 Pemberian Takaran Nutrisi

Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi pada kangkung seperti di atas maka pencampuran air

baku harus disesuaikan. Tabel 2 merupakan percobaan untuk menghasilkan PPM yang diinginkan.


Hasil percobaan tersebut merupakan hasil takaran kebutuhan nutrisi yang digunakan pada

sistem pemberian nutrisi otomatis sesuai kebutuhan tanaman kangkung. Untuk minggu pertama

PPM yang digunakan ± 556 PPM, minggu ke 2 ± 823 PPM dan untuk minggu ke 3 ± 1370 PPM.

Parameter tersebut menjadi acuan dalam mengatur program pemberian nutrisi perminggunya.


PPM Maksimal = 1050-1400

Minggu 1 = ± 500 PPM

Minggu 2 = ± 800 PPM

Minggu 3 – panen = ± 1200 PPM


3.2 Pertumbuhan Kangkung

Dalam pertumbuhan tanaman kankung ini terdapat 3 parameter yang diamati yaitu tinggi

batang, jumlah daun dan diameter batang. Gambar 4 berikut merupakan grafik pertumbuhan

tanaman kangkung.


Dapat dilihat pertumbuhan kangkung dalam setiap minggunya meningkat. Salah satu faktor pertumbuhan tersebut merupakan adanya pemberian nutrisi yang

meningkat setiap minggunya, dan adanya pengaturan sirkulasi untuk mencukupi kebutuhan

oksigen pada tanaman. Pengaruh dari cahaya matahari dalam penelitian ini dapat dibuktikan

dengan jumlah daun yang sedikit dibandingkan dengan tanaman yang disimpan diluar ruangan.

Namun pada penelitian ini pertumbuhan batang sangat pesat dikarenakan penelitian dilakukan

didalam ruangan yang kurang akan paparan cahaya matahari.


4. KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan realisasi sistem otomasti pencampur Nutrisi ABMix, sirkulasi

penyiraman, dan pencampuran pestisida. Sistem pendistribusian nutrisi dapat berjalan secara

sekuensial dimulai dari pengolahan nutrisi minggu ke 1 sampai masa panen dan sirkulasi

penyiraman otomatis.

Pemberian takaran nutrisi yang sudah sesuai dengan aturan baku menghasilkan tanaman

kangkung dewasa siap panen lebih tinggi dibandingkan dengan hasil tanaman kangkung yang

menggunakan pencampuran secara manual. 

LihatTutupKomentar