-->

Ads

Tabel Nutrisi Hidroponik Buah

Budidaya tanaman dengan metode hidroponik ternyata tidak hanya bisa diterapkan pada sayuran, namun juga buah-buahan.


Tanaman buah hidroponik akan memiliki keunggulan seperti tanaman sayuran yang ditanam dengan cara hidroponik.  Apa sajakah keunggulan bertanam hidroponik?


Keunggulan budidaya buah dengan cara hidroponik

  1. Mengurangi adanya resiko serangan hama tanah karena media tanam yang digunakan tanpa tanah
  2. Tanaman yang di tanam akan lebih terkendali lingkungannya terutama pada hidroponik yang dibudidayakan di green house
  3. Fase pertumbuhan tanaman juga lebih mudah dikontrol sehingga hasil panennya akan lebih lebih cepat, lebih baik dan lebih banyak
  4. Meminimalkan serangan hama dan penyakit tanaman khsususnya pada budidaya hidroponik menggunakan green house

Daftar Tabel Nutrisi A/B Tanaman Sayuran dan Buah Hidroponik yang Sering di Konsumsi



Nutrisi tanaman sayuran daun maupun buah hidroponik harus memiliki takaran dan ukuran yang tepat, sehingga tanaman memiliki asupan nutrisi yang tepat saat mulai dari pembenihan, pertumbuhan dan hingga tanaman dewasa maupun tanaman berbuah. Berbagai konsep sistem hidroponik yang di terapkan harus mengacu pada takaran dan nutrisi yang tepat baik itu sistem Wick, DFT  (Deep Flow Technique) dan NFT (Nutrient Film Technique) dengan menyesuaikan beberapa faktor seperti PH Meter air dan Kandungan PPM Nutrisi Air sebelum melakukan penakaran Nutrisi A/B.


Bagi pembaca yang masih akan memulai menanam sayuran maupun buah dengan sistem hidroponik dengan peralatan yang terbatas dapat menggunakan sistem wick, sistem wick merupakan sistem hidroponik yang sangat mudah dengan menggunakan peralatan baki / nampan, kain planel dan styrofoam yang dilubangi sesui dengan netpot yang digunakan.


Sebelumnya penulis juga pernah menanam sayuran daun hidroponik dengan sistem wick dengan berbagai peralatan bekas seperti botol bekas mineral dan ember bekas, berikut dibawah ini daftar tabel nutrisi tanaman sayuran dan buah hidroponik.




Membuat Nutrisi Hidroponik


Tanaman hidroponik sangat membutuhkan nutrisi hidroponik untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Anda dapat membeli di berbagai toko hidroponik.


Namun untuk anda  yang baru memulai bercocok tanam dengan cara hidroponik dapat membuat nutrisi sendiri. Berikut cara yang dapat digunakan untuk membuat nutrisi hidroponik.


Untuk membuat nutrisi hidroponik anda perlu menyiapkan bahan-bahannya terlebih dahulu seperti 10 gr pupuk NPK 16-16-16, 10 gr pupuk KCL, 5 gr pupuk Gandasil D, 10 L air sumur/sungai (endapkan 10 hari jika mengunakan air ledeng), 3 gelas plastic, 1 ember (kapasitas 10 L), timbangan dan alat pengaduk.


Nah, untuk cara membuatnya mudah anda hanya perlu mengisi 3 gelas plastic dengan 100 ml air. Kemudian larutkan pupuk NPK, KCL dan Gandasil D ke setiap gelas sampai tidak ada endapan.


Selanjutnya campurkan ketiga larutan tersebut ke dalam ember dan tambahkan air sampai 10 L dan aduk sampai semua tercampur.


Nutrisi Hidroponik Alami


Nutrisi hidroponik alami merupakan nutrisi yang digunakan untuk pertumbuhan tanaman dengan bahan-bahan yang alami.

Nutrisi ini dapat anda buat sendiri di rumah. Tetapi sebelum membuat nutrisi hidroponik akan lebih baik jika anda menyiapkan alat dan bahannya terlebih dahulu seperti :
  • 30 gr jerami atau dedaunan,
  • 1 karung kotoran ayam atau kambing,
  • ½ karung dedak/bekatul,
  • 100 gr gula merah,
  • 50 ml bioaktivator,
  • Ember (kapasitas 100 l),
  • Aerator transpatan diameter 0,5 cm,
  • Botol plastik volume 1 liter dan air.



Untuk cara membuatnya :
  1. Tutup ember dan lubangi,
  2. Kemudian campurkan potongan jerami dengan kotoran ayam/kambing.
  3. Masukkan ke dalam ember dan tambahkan air dengan perbandingan 2 : 1.
  4. Aduk sampai larut dan pada tempat lain larutkan bioktivator dan gula merah ke dalam 5 liter air lalu aduk.
  5. Masukkan larutan bioktivator ke dalam ember lalu tutup.
  6. Masukkan selang aerator pada tutu ember dan plester pinggir ember agar tidak ada celah yang terbuka. Isi ¾ botol dengan air.
  7. Masukkan selang aerator lainnya ke dalam botol kemudian diamkan selama 7-10 hari.
  8. Ketika sudah tercium aroma fermentasi dari ember itu berarti berhasil.
  9. Lalu saring dengan saringan kain dan anda dapat gunakan sebagai pupuk organic padat.
LihatTutupKomentar