-->

Ads

Hidroponik Organik Berikut Penjelasannya

HIDROPONIK ADALAH PERTANIAN ORGANIK ATAU ANORGANIK?


Pertanyaan hal yang demikian kerap kali terlontar akhir-akhir ini ini oleh para peminat hidroponik dari para pelaku pertanian organik dan anorganik. Berdasarkan Marketing Manager PT Meroke Konsisten Jaya, Catur Dian Mirzada, mempertanyakan apakah hidroponik merupakan pertanian organik atau anorganik yaitu pertanyaan yang keliru, namun sering didebatkan.


"Terlalu luas dan menawan untuk terus berinovasi dalam sektor pertanian dengan sekedar memperdebatkan punyamu organik tak? Punyaku anorganik?," sebut Catur.


Lanjut Catur, polemik tak perlu dilakukan sebab pertanyaan apakah hidroponik termasuk pertanian organik atau anorganik hanyalah situasi sulit persepsi keilmuan dari seseorang. Baik hidroponik, organik, dan anorganik memiliki tujuan yang sama.


Pertama, menumbuhkan sayuran yang sehat, segar, dan pantas konsumsi. Kedua, memproduksi sayuran yang pantas jual untuk dibisniskan. Terakhir, ketiganya senantiasa dikampanyekan dengan bahasa 'sehat' dan 'sesuai konsumsi', dan memakai promo standar yang sama merupakan bebas pestisida, bebas bahan kimia logam berat dan beracun, serta sayuran bernutrisi.



"Tujuan permulaan juga perlu dilihat, apakah menumbuhkan atau memproduksi. Nah, sekiranya tujuan akhir yang ingin ditempuh dari hidroponik, organik, dan anorganik pasti sama, yang membedakan merupakan sistem mempersiapkan nutrisinya," tuturnya.


Menurut Catur, dari sebagian literasi jurnal penelitian yang dibacanya perihal hidroponik, organik, dan anorganik menuliskan bahwa akar tanaman hanya \'menyedot\' anion dan kation. Dan untuk organik, perlu diproses oleh kuman-kuman pengurai (mikroba dan mikro-organisme) untuk dimineralisasikan dulu menjadi gizi anion-kation untuk disedot oleh akar tanaman.


Bagus hidroponik, organik, dan anorganik, lanjut Catur, memiliki 4 (empat) faktor pembatas, yaitu:


1. Gelombang sinar untuk fotosintesis.

2. Elemen C, H, O.

3. Nutrisi mineral dari unsur hara makro N, P, K, Ca, Mg, S ditambah dengan faktor hara mikro B, Fe, Mn, Zn, Cu, Cl, Si, dan Na.

4. Situasi yg pantas dan nyaman utk segala progres metabolisme hal yang demikian.


"Asal seluruh itu dapat dipenuhi, karenanya tanaman maksimal bertumbuh dan berkembang. Kian presisi kecakapan kita bisa menghitung semua input-input tadi, semakin presisi kita memprediksi outputnya. Kian sanggup juga kita meminimalkan elemen pembatasnya, maka produksi malah kian optimal," tegas Catur.


Catur sendiri selama ini tidak memperdebatkan soal hidroponik, organik, dan anorganik. Baginya lumrah untuk yang menyenangi pertanian organik melirik hidroponik. Kemudian, yang menyenangi perikanan melirik hidroponik lalu mengkombinasikan keduanya menjadi akuaponik. Tapi, untuk yang menyukai peternakan seperti sapi, Catur mengatakan belum keluar literatur bagaimana mengkombinasikan peternakan dan hidroponik. Sementara, jika ada yang berharap berhidroponik di tanah, Catur memberi saran untuk membikin fertigasi (fertilizer with irrigation).


"Sistem budidaya hidroponik amat fleksibel sepanjang regulasinya dipatuhi," ucapnya

LihatTutupKomentar