-->

Ads

Smart Hidroponik ala Ronny Tanumihardja

Smart Hydroponic ala Ronny Tanumihardja


Mata langsung terasa segar semacam itu mengamati posting-an Ronny Tanumihardja di akun Instagram-nya. Foto-foto tanaman sayuran hidroponiknya terlihat menggiurkan. Mulai sawi, tomat, hingga pakcoi.


RONNY menekuni bercocok tanam hidroponik dengan memanfaatkan halaman rumahnya di Kota Depok, Jawa Barat. Ukurannya sekitar 50 meter persegi. Menurut dia, lahan hal yang demikian telah sangat cukup untuk menuruti hobinya bercocok tanam.


Arsitek lulusan Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta itu mengaku mulai menanam sayur dengan sistem hidroponik sekitar 2010 lalu. Awalnya, dia berpartneran dengan seorang rekannya. Tapi, sejak lima tahun terakhir, ia berkebun sendiri dan memakai brand Smart Hydroponic.


Ronny mengucapkan, sebagai seorang arsitek, dirinya masih dapat melakukan hobi berkebun hidroponik. Menurut ia, antara arsitek dan berkebun hidroponik dapat dilakukan dengan bersamaan. ’’Inspirasi hidroponik saya sejak kecil memang menyenangi alam. Menyenangi tanam-tanam,’’ tuturnya Selasa lalu (25/8).


Ketika ini, bermacam-macam macam sayur ia tanam. Tapi kangkung, sawi, pakcoi, dan selada. Serta, ada tomat ceri yang tampilannya cukup cantik. Buahnya tidak terlalu besar. Tapi, dikala sudah masak, warnanya merah merona. Buahnya juga berderet rapi. Berbeda dengan tomat umum.


Pria kelahiran Jakarta, 10 September 1963, itu berupaya mengawinkan hobinya bercocok tanam dengan disiplin ilmu arsitek. Sebelum berkebun dengan cara hidroponik, Ronny merupakan seorang arsitek tulen. Termasuk juga konsultan taman.


Dalam perkembangannya, ia mulai memasukkan faktor hidroponik di dalam tiap-tiap desain taman yang dibuat. Tujuannya, taman tidak hanya indah untuk diamati, namun dapat dinikmati juga. Sebuah taman yang ada sayur-sayurannya. Malah menegaskan tak butuh lahan luas untuk berkebun. Selama ada tanah, tanaman atau sayuran dapat tumbuh. Berdasarkan di kos-kosan sekalipun.


Ronny juga menjadikan sejumlah penemuan kreatif dalam hidroponik. Di antaranya ialah menanam dengan teknik rakit apung. Kemudian, ia juga menggunakan pompa air venturi. Menurut ia, adanya teknologi rakit apung dan pompa venturi itu ialah kunci suksesnya dalam hidroponik.



Malah juga menegaskan, meski di kebun hidroponiknya sayuran tumbuh subur, orientasinya bukan bisnis jualan sayuran. Namun, dia lebih mengutamakan ilmu hidroponik. Malahan mau hidroponik semakin gampang dan murah untuk dipakai masyarakat.


Dengan adanya pompa venturi itu, suplai oksigen di dalam air tetap terjaga. Ronny mengibaratkan sayuran yang ditanam dengan cara hidroponik itu layaknya sebuah ikan dalam akuarium. ’’Kecuali menjadi lemas jikalau kurang oksigen,’’ jelasnya.


Ia oksigen, Ronny menyebut, berkebun dengan hidroponik tetap memerlukan sinar sang surya cukup. Idealnya, sehari tanaman tersinari matahari enam jam. Bahkan menegaskan, suplai air dalam teknik hidroponik bukan untuk mengganti cahaya matahari.


SUPAYA TANAMAN HIDROPONIK TUMBUH SUBUR

  • Jaga temperatur udara dan kelembapan yang pas.
  • Durasi cahaya matahari cukup. Nutrisi minimal enam jam sehari.
  • Butuh suhu air yang cukup dingin.
  • Tanaman mencukupi.
  • PH air disesuaikan dengan macam tanaman.
  • Air memiliki kandungan oksigen yang tinggi.


https://www.jawapos.com/hobi-kesenangan/30/08/2020/smart-hydroponic-ala-ronny-tanumihardja/

LihatTutupKomentar