-->

Ads

Pada Teknik Budidaya Tanaman Kangkung Dapat Dipanen Setelah Berumur

Apakah kangkung adalah salah satu sayuran hijau favorit Anda? Kangkung atau nama latinnya Ipomoea aquatica Forsk adalah tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan ditanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar dengan harga yang sangat murah antara Rp2.000 hingga Rp3.000 untuk satu ikat.



Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan berair. Budidaya kangkung banyak dilakukan masyarakat Indonesia sebab proses menanamnya yang mudah dengan masa panen yang cukup singkat. Tertarik untuk berbudidaya kangkung di rumah? Baca dan pahami terlebih dahulu informasi yang dirangkum Rumah.com untuk Anda.


  1. Tentang Kangkung
  2. Budidaya Kangkung Paling Mudah Ditanam
  3. Persiapan yang Dilakukan Untuk Budidaya Kangkung Di Rumah
  4. Metode Budidaya Kangkung Hidroponik
  5. Metode Budidaya Kangkung Darat
  6. Metode Budidaya Kangkung Cabut


1. Tentang Kangkung

Kangkung merupakan satu dari sekian sayuran hijau yang mudah dijumpai di mana-mana. Mulai dari tukang sayur, swalayan, bahkan di pasar. Kangkung memiliki mineral seperti 21% zat besi, 8% kalsium, 7% kalium, 18% magnesium, 7% mangan, dan 5,5% fosfor.


Merangkum dari Liputan6, zat besi yang terkandung berfungsi sebagai alat pengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh. Selain itu, zat besi yang terkandung dalam kangkung juga bermanfaat untuk pembentukan hemoglobin sehingga bisa tercegah dari anemia atau kekurangan darah. Kalsiumnya juga berfungsi untuk membentuk energi yang baik untuk tubuh.


B. Budidaya Kangkung Paling Mudah Ditanam


Budidaya kangkung, menurut Wikipedia, terbagi ke dalam empat kelompok kultivar. Kangkung sawah (Kelompok Lowland) adalah kelompok yang paling dikenal, tumbuh meliar di rawa-rawa dangkal dan persawahan yang terbengkalai. Ini yang secara tradisional dimakan orang.


Kelompok berikutnya adalah kangkung darat atau Kelompok Alba, pernah dikenal sebagai Ipomoea reptans Poir tetapi nama ini sekarang dianggap tidak valid. Kangkung darat berdaun lebih sempit dan lebih adaptif pada lahan kering, sehingga dapat ditanam di tegalan atau bahkan kebun.


Kelompok berikutnya adalah kangkung berdaun keunguan atau Kelompok Rubra. Kelompok ini daun dan bunganya memiliki semu warna merah atau ungu, berdaun agak lebar tetapi juga adaptif pada lahan kering. Kelompok terakhir adalah kangkung kering atau Kelompok Upland, dikenal dalam bahasa Kanton sebagai hon ngung choi.


Diantara empat kelompok tersebut, budidaya kangkung yang paling umum dilakukan adalah kangkung sawah atau kangkung air dan kangkung darat. Karena jenisnya berbeda, maka wujud dan proses budidaya kangkungnya pun sangat berbeda. Tahap-tahap budidaya kangkung secara lengkap akan dibahas di bawah ini.


2. Persiapan yang Dilakukan Untuk Budidaya Kangkung Di Rumah


Sebelum memutuskan untuk budidaya kangkung di rumah, pertama yang perlu Anda persiapkan adalah ketersediaan lahan. Hal ini bergantung juga pada media tanam yang ingin Anda pakai. Apakah akan menggunakan media tanam seperti pot, polybag, atau dengan teknik hidroponik yang memanfaatkan wadah murah meriah.


Jika memilih pot atau polybag, tentunya Anda harus punya space khusus untuk menempatkan jajaran media tanamnya. Sementara jika mengusung teknik hidroponik, maka tak perlu khawatir akan sempitnya lahan di rumah, sebab media tanamnya seperti pipa paralon bisa dipasang di permukaan dinding luar rumah.




Namun jika Anda merasa perlu berbudidaya kangkung secara masif namun area rumah terbatas, maka meng-upgrade rumah ke ukuran yang lebih besar tentu ideal untuk Anda. 


Selain menentukan area untuk tanaman kangkungnya, Anda juga harus memilih jenis kangkung yang ingin dibudidaya. Sekedar tips, kangkung darat lebih cocok untuk Anda yang ingin budidaya kangkung di rumah.


3. Metode Budidaya Kangkung Hidroponik


Budidaya kangkung hidroponik saat ini menjadi tren di masyarakat Indonesia. Selain caranya yang relatif praktis dipraktekkan, bahan-bahan yang diperlukan juga sangat mudah dijumpai. Untuk budidaya kangkung hidroponik, Anda bisa menggunakan media tanam dari bahan-bahan yang murah seperti baskom, pipa paralon, bahkan botol bekas pakai.


Melansir laman Merdeka, langkah untuk menanam atau budidaya kangkung hidroponik adalah dengan mempersiapkan berbagai bahan utama sebagai berikut:


  1. Wadah atau besek berukuran besar dengan lubang-lubang kecil di sekelilingnya. Diameter baskom dan besek harus sama, agar besek dapat mengapung sempurna di atas baskom.
  2. Benih kangkung berkualitas
  3. Pupuk hidroponik
  4. Zat pengatur tumbuh (ZPT)

Setelah seluruh bahan sudah siap, kini Anda bisa masuk ke tahap penanaman untuk budidaya kangkung. Simak langkah-langkahnya:


  • Pindahkan benih kangkung yang telah disemai ke dalam wadah besek. Dalam satu besek, isi benih berjumlah banyak agar bisa tumbuh secara optimal.
  • Kemudian beri pupuk hidroponik ke dalam baskom hingga mengenai permukaan besek dan benih.
  • Selanjutnya tempatkan benih yang baru tumbuh di area yang terkena sinar matahari. Cara lain, biarkan kangkung bertumbuh dengan menutup besek menggunakan plastik hitam selama satu hari penuh.
  • Perhatikan tanaman kangkung secara rutin untuk memastikan nutrisinya tercukupi dengan baik.


Saat usai kangkung memasuki dua minggu, kebutuhan akan larutannya semakin bertambah. Untuk itu, tambahkan pupuk organik cair yang tadinya hanya 5 ml per 1 liter air meningkat menjadi 7–9 ml per 1 liter air. Ada baiknya juga perlu mengganti larutan nutrisi jika dirasa sudah berbau, lakukan tahapan tersebut secara berulang hingga masa panen tiba.


Budidaya kangkung hidroponik bisa dipanen saat memasuki usia 4-6 minggu atau kurang lebih satu bulan setelah masa tanam. Ciri kangkung sudah siap panen adalah saat daun-daun kangkung masih hijau segar dan belum terlihat tua atau bahkan berbunga. Setelah itu, kangkung yang Anda tanam bisa segera dipertik atau dipotong untuk diolah menjadi masakan lezat.


Tidak hanya bisa mendatangkan pundi-pundi penghasilan maupun menghemat pengeluaran belanja Anda, membudidayakan kangkung hidroponik juga memiliki manfaat lain bagi kesehatan. Diantaranya mengurangi polusi, membuat udara sekitar lebih bersih, dan membantu meningkatkan kadar oksigen udara, serta membuat lingkungan lebih asri.


4. Metode Budidaya Kangkung Darat


Selanjutnya ide budidaya kangkung jenis lain yang patut Anda coba adalah kangkung darat. Selain proses tanamnya lebih mudah, siklus panennya juga singkat, dan hasil panen lebih cepat dijual ke pasaran. Pasalnya kangkung darat merupakan salah satu jenis kangkung yang laris diburu masyarakat sebagai santapan sehari-hari.




Budidaya kangkung darat dapat dilakukan baik untuk Anda yang tinggal di dataran rendah maupun dataran tinggi. Untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, budidaya kangkung darat harus mendapatkan curah hujan dan sinar matahari yang cukup.


Tahap 1: Beli benih unggul untuk budidaya kangkung


Terdapat beberapa benih unggul kangkung yang terkenal seperti varietas Sutera dan Bangkok. Benih sutera merupakan benih yang diintroduksi dari kangkung Hawaii oleh Departemen Pertanian pada tahun 1980-an. Namun yang banyak beredar saat ini adalah kangkung keluaran Bisi dan Panah Merah serta kangkung asal Jawa Timur seperti Sidoarjo. Agak sulit untuk menelusuri varietas-varietas kangkung yang beredar dipasaran.


Benih kangkung darat yang baik adalah benih yang daya tumbuhnya lebih dari 95% dan tumbuhnya tegak setidaknya hingga umur 8 minggu. Karena kangung darat yang tumbuh menjalar tidak begitu diminati pasar. Usahakan jangan menggunakan benih yang telah disimpan lebih dari satu tahun, karena produktivitasnya akan menurun.


Tahap 2: Persiapan lahan dan pemupukan


Pada budidaya kangkung darat , tanah harus diolah dengan dicangkul agar gembur. Kemudian buat bedengan dengan lebar 1 meter dan panjang menyesuaikan dengan petak lahan. Jarak antar bedengan sekitar 30-40 cm yang berfungsi sebagai saluran drainase dan jalan untuk pemeliharaan dan pemanenan.


Untuk budidaya kangkung darat, siapkan pupuk dasar dari jenis pupuk organik, bisa menggunakan pupuk kandang yang telah matang atau pupuk kompos. Tebarkan pupuk tersebut di atas bedengan lalu diamkan selama 2-3 hari.


Tahap 3: Penanaman


Penanaman pada budidaya kangkung darat dapat ditebar langsung pada tanah. Metode ini memerlukan keterampilan agar hasil tebar merata. Sebagai catatan, kepadatan ideal bagi tanaman kangkung adalah 50.000 pohon per hektar.


Selain ditebar langsung, Anda juga bisa menggunakan metode tugal atau memberi lubang pada tanah. Jarak antara lubang tugal adalah 10x5 cm, setiap lubang diisi 2-3 biji benih. Penugalan tidak perlu terlalu dalam, karena budidaya kangkung darat tidak memerlukan perakaran yang terlalu kuat.


Tahap 4: Perawatan budidaya kangkung darat


Alasan budidaya kangkung lebih disukai karena perawatan yang lebih ringa. Seperti pemberian pupuk sebagai bentuk perawatan, tidak membutuhkan pemeliharaan yang intensif. Namun jika tanaman terlihat kurang subur yang ditandai dengan warna hijau memudar pada daun, itu saatnya Anda harus melakukan pemupukan tambahan.


Terkait penyiraman, kangkung darat memerlukan banyak air untuk tumbuh. Akan tetapi jika curah hujan terlalu tinggi, daun yang dihasilkan akan jelek. Sementara pada musim kering perlu penyiraman yang rutin, setiap pagi dan sore hari. Jika tanaman terlihat layu dan menguning di siang hari, lakukan juga penyiraman dengan intensitas yang cukup. Kurangnya intensitas penyiraman di siang hari terik bisa membuat tanaman mati.


Tahap 5: Masa panen budidaya kangkung darat


Tahap terakhir yang ditunggu-tunggu adalah masa panen. Sejak ditanam hingga panen tiba, butuh waktu kira-kira 30-45 hari. Pemanenan bisa dilakukan dengan dua cara yakni dipotong dan dicabut. Khusus untuk kangkung organik, sebaiknya pemanenan dilakukan dengan cara dicabut hingga ke akarnya.


Sebelum di kemas dan dikirim ke pasar, hendaknya kangkung yang telah dicabut dibersihkan dulu dari tanah. Pencucian dilakukan dengan air mengalir atau air bersih agar terhindar dari zat berbahaya. Tempatkan kangkung yang telah dipanen di tempat yang lembab dan jangan tersengat sinar matahari langsung.


5. Metode Budidaya Kangkung Cabut


Metode budidaya kangkung terakhir yang bisa Anda praktekkan adalah budidaya kangkung cabut. Dikutip dari Kontan, untuk menanam kangkung cabut diawali dengan menyediakan lahan bertanah gembur. Selanjutnya taburi pupuk kandang lalu berikan benih berupa biji kangkung cabut.


Setelah tiga hari, benih kangkung akan berubah menjadi kecambah. Sampai dengan usia satu minggu, kecambah akan tumbuh setinggi 4 cm. Saat usia satu minggu, lakukan pemupukan kedua agar pertumbuhan kangkung cabut lebih maksimal. Budidaya kangkung cabut tak perlu mendapatkan perhatian khusus, kecuali penyiraman air di waktu pagi, terutama saat musim kemarau. Jika musim hujan, hindari menyiram tanaman kangkung.


Selain perawatan yang mudah, keunggulan kangkung cabut lainnya adalah tahan terhadap terpaan angin alias tidak mudah roboh. Panen dari hasil budidaya kangkung cabut bisa Anda lakukan dalam waktu 25 hari. Selamat mencoba!


Repost : https://www.sayur-hidroponik.my.id/

Sumber : https://www.rumah.com/

LihatTutupKomentar