-->

Ads

6 Sistem Hidroponik Yang Dapat Dipraktikkan Di Rumah

6 Teknik Hidroponik Mudah Yang Dapat Dipraktikkan Di Rumah


Bercocok tanam sayur maupun buah bisa dijalankan dengan gampang menerapkan hidroponik. Setidaknya ada 6 teknik hidroponik yang bisa Anda praktikkan sendiri di rumah. Berharap coba?


Bercocok tanam di rumah tentunya menjadi hal yang mengasyikkan. Kecuali membuat rumah jadi lebih hijau, Anda juga akan menerima udara yang lebih segar.


Sayangnya, keterbatasan lahan menjadi hambatan untuk seseorang bercocok tanam. Anda mengalami hal yang sama?


Tak perlu keder lagi!


Kini telah banyak orang yang menggunakan tanaman hidroponik.


Percayakah Anda?


Budidaya menanam secara hidroponik ini akan jauh lebih hemat karena tidak perlu menggunakan media tanam tanah dan juga cuma memerukan sedikit air.


Lebih lanjutnya, kali ini kita akan membahas lebih lajut mengenai apa itu budidaya hidroponik sampai apa saja sistem menanamnya.


Seketika saja, ini dia bahasannya:


Hidroponik Merupakan


Sebelum membahas lebih lanjut, satu hal yang perlu diketahui yakni pengertian detail mengenai budidaya hidroponik.


Apakah Anda benar-benar telah mengerti?


Nah, sebetulnya budidaya hidroponik yakni:


Menanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya, melainkan menerapkan air.


Meski mengguakan air, melainkan jumlah yang diperlukan tidak terlalu banyak.


Dapat dibilang keperluan airnya malahan jauh lebih sedikit bila diperbandingkan dengan menanam di atas tanah.


Oleh sebab itu…


Budidaya seperti ini sangat sesuai bagi Anda yang berkeinginan menanam dengan praktis dengan media tanam yang juga hemat.


Sekarang budidaya hidroponik juga telah banyak diaplikasikan di bermacam-macam rumah di Indonesia.


Mulai dari hidroponik skala kecil hingga skala besar.


Hidroponik skala kecil yaitu budidaya yang dijalankan di rumah-rumah, termasuk yang Anda lakukan.


Berikutnya, hidroponik skala besar di dalamnya terdiri dari budidaya yang digunakan untuk bisnis.


Ada beberapa macam tanaman yang cukup gampang dan menguntungkan saat ditanam, adalah:

  • Selada
  • Tomat
  • Paprika
  • Terong jepang
  • Timun jepang
  • Melon


Nah, dari beberapa tanaman yang ada di atas ada yang mudah ialah selada, tomat, dan paprika.


Membutuhkan juga bisa Anda tanam sendiri di bagian depan rumah atau bahkan di balkon dengan memakai paralon.


Tahukah Anda?


Ada enak metode bercocok tanam hidroponik yang bisa Anda terapkan sendiri di rumah.


Lebih lanjutnya, berikut ini akan kita bahas bersama masing-masing metode dan teknik hidropnik tersebut.


6 Teknik Hidroponik yang Tak Diterapkan


1. Hidroponik Cara Sumbu atau Wick System



Cara ini merupakan cara yang dapat dibilang paling sederhana, sehingga sangat sesuai bagi Anda yang baru memulai untuk bercocok tanam.


Selain gampang, wujudnya bahkan kecil dan risiko kegagalannya juga tergolong betul-betul rendah.


Mengapa dinamakan sistem sumbu?


Membutuhkan terkait dengan sistem bercocok tanam yang memberikan asupan gizi via akar. Berikutnya, nutrisi hal yang demikian akan disalurkan via media dengan menerapkan sumbu.


Ada sebagian media tanam dalam sistem ini, yakni:


Arang, sekam, kerikil, sabut kelapa, dan media penompang selain tanah lainnya.


Anda bisa memilih salah satunya yang dirasa praktis dan pas.


Tentu kita akan lebih mempertimbangkan seandainya mengetahui juga kelebihan dan kekurangannya.


Kelebihan teknik hidroponik wick system ialah:

  • Bahan yag dibutuhkan tergolong sungguh-sungguh murah
  • Wujudnya sangat sederhana, sehingga sungguh-sungguh cocok untuk pemula;
  • Tak memerlukan listrik seperti sistem menanam cara budidaya hidroponik lainnya;
  • Sangat mudah untuk dipindahkan ke sudut manapun.


Kekurangan teknik hidroponik wick system ialah:

  • Tak bisa menanam terlalu banyak karena akan sulit untuk mengontrol pH air;
  • Sumbu kapiler terbatas menyalurkan gizi, sehingga cuma pantas untuk tanaman yang tak memerlukan banyak air.


2. Hidroponik Cara Irigasi (Fertigasi) 



Banyak petani di dunia yang sudah acap kali menggunakan metode budidaya hidroponik yang satu ini.


Prinsip yang diusung dari metode irigasi ini merupakan meneteskan larutan gizi secara terus-menerus pantas dengan takaran yang diperlukan.


Metode irigasi ini biasanya diaplikasikan untuk menanam sayuran, seperti tomat, cabai, paprika, terong, dan timun jepang.


Teknik yang satu ini juga dikenal dengan hemat biaya karena pelaksanaan pemupukan hanya dijalankan saat penyiraman.


Ada beberapa alat yang dibutuhkan untuk bercocok tanam menerapkan metode irigasi, yakni:


Pipa nutrisi, pompa, polybag, dripper, microtube, timer, nipper, dan wadah penampungan nutrisi.


Memperhatikan peralatannya cukup banyak, karenanya dibutuhkan juga ruangan yang cukup besar.


Memerlukan ia kelebihan dari sistem irigasi:

  • Pemberian nutrisi bisa disesuaikan dengan umur tanaman
  • Akar jadi lebih gampang dan kencang untuk tumbuh
  • Tanaman dijamin bersih dan bebas penyakit, sehingga kualitasnya lebih bagus
  • Bisa menjadi bisnis dengan penghasilan yang menjanjikan.


Sayangnya, ada sebagian kekurangan seperti:

  • Sepatutnya menyiapkan modal besar
  • Patut memiliki pengetahuan mengenai tata cara pemberian gizi pantas usia tanaman
  • Seharusnya dikontrol secara terencana 
  • Seandainya ada kekeliruan cara pengairan, pasti berakibat pada hasil pertanian.


3. Teknik Hidroponik Pasang Surut (EEB & FLOW)



Sistem yang satu ini memerlukan pompa air yang selanjutnya dikontrol mengaplikasikan timer.


Bagaimana dengan cara kerjanya?


Cara pasang surut akan membanjiri wadah penampung yang berisi tanaman dengan mengaplikasikan air bernutrisi selama periode tertentu.


Progres pembanjiran ini akan terjadi kalau pompa air menyala, meskipun bila mati karenanya akan terjadi penyurutan.


Oleh sebab itu, pompa air mempunyai peran yang betul-betul penting dari metode pasang surut ini.


Kelebihan dari cara hidroponik pasang surut:

  • Sangat gampang dirawat dan dipantau sebab tidak memerlukan penyiraman secara manual
  • Persediaan oksigen akan lebih banyak dan jauh lebih bagus.


Kekurangan sistem hidroponikpasang surut:

  • Bergantung pada aliran listrik sebab apabila mati, karenanya pompa tak akan berdungsi dan tidak bisa menutrisi tanaman
  • Mutu tanaman bisa berkurang sesudah dipompa berkali-kali.


4. Hidroponik Nutrient Film Technique (NFT)



Berhubung namanya cukup panjang, maka kita sebut saja dengan singkatannya ialah cara NFT.


Sistem yang dikembangkan di Inggris ini menempatkan tanaman pada aliran nutrisi yang cukup dangkal, sehingga akar tak terendam sepenuhnya.


Meski demikian, gizi dan oksigen yang akan diperoleh oleh tanaman akan sungguh-sungguh maksimal.


Sistem NFT memiliki kelebihan seperti:

  • Aliran air senantiasa stabil, sehingga tanaman dapat menyerap gizi dengan baik dan proses fotosintesis pun akan sungguh-sungguh lancar
  • Amat layak apabila Anda menanam tanaman yang memerlukan banyak air
  • Masa tanam jadi jauh lebih singkat, dengan kata lain jadi lebih pesat tumbuh
  • Pengontrolan nutrisi jadi lebih gampang karena ditempatkan dalam satu daerah
  • Tiap tanaman akan mendapatkan komposisi gizi yang sama, sehingga hasil pertanian jadi jauh lebih baik


Bila itu kelebihannya, maka kekurangannya adalah:

  • Perlengkapan yang diperlukan tergolong benar-benar mahal karena cukup banyak komponen yang diperlukan
  • Dibutuhkan ilmu yang cukup dan juga ketelitian ekstra, sehingga tidak sesuai dicoba untuk pemula sebab berisiko gagal
  • Sangat bergantung pada aliran listrik agar kondisi tanaman tetap stabil
  • Amat rentan terkena penyakit. Kalau ada salah satu tanaman yang terinfeksi, maka kemungkinan akan menyebar cukup tinggi.


5. Teknik Hidroponik Rakit Apung (Water Culture)



Cara yang satu ini adalah salah satu sistem bercocok tanam hidroponik modern.


Cocok dengan namanya, cara menanam di media ini cukup gampang. Tanaman akan diletakkan di atas styrofoam yang sudah dibolongi dan nantinya akan mengapung di atas larutan nutrisi.


Penerapan budidaya ini cocok untuk diaplikasikan dalam skala kecil maupun skala besar, termasuk untuk kebutuhan komersial.


Walaupun modern, cara yang satu ini tak akan memakan banyak tarif karena bisa memanfaatkan bahan bekas.


Selain itu, media yang dibutuhkan pun tak terlalu luas dan tanaman tidak akan rentan layu.


Kelebihan metode rakit apung adalah:

  • Biaya yang diperlukan tidak banyak karena bisa memanfaatkan alat dan bahan yang ada di rumah
  • Alat dan bahan yang dibutuhkan cukup gampang ditemukan
  • Perawatan benar-benar mudah
  • Tidak terlalu bergantung pada suplai listrik, sehingga akan lebih menghemat pengeluaran
  • Air dan gizi yang dibutuhka lebih sedikit, sehingga akan jauh lebih hemat.


Di sisi lain, kekurangannya terdiri dari:

  • Hanya bisa dipakai di dalam ruangan
  • Akar tanaman rentan membusuk karena terus tergenang


6. Metode Aeroponik



Seperti yang telah tercatum pada subjudul, sistem penanaman yang satu ini yaitu pengembangan dari hidroponik kovensional.


Seperti apa metode penanamannya? Pantas dengan namanya…


Cara bercocok tanam yang digunakan adalah dengan menyemprotkan nutrisi langsung ke tanaman.


Aeroponik sendiri berasal dari kata aero yang artinya adalah udara dan phonic yang artinya menanam.


Berdasarkan hal hal yang demikian, Anda tidak memerlukan wadah atau membikin aliran untuk menaruh larutan gizi.


Belum terbayang? Begini…


Pada intinya Anda tidak memerlukan media tanam apa saja dan akar tanaman akan disemprot secara terpola  mengaplikasikan zat nutrisi berbentuk kabut.


Jangan salah, metode yang satu ini dapat meningkatkan kwalitas dari hasil pertanian, lho!


Akibatnya sendiri dapat dirasakan segera yaitu tanaman akan terasa lebih segar dan juga sedap.


Kelebihan aeroponik terdiri dari:

  • Tak membutuhkan area tanam yang luas, sehingga dapat dioptimalkan oleh siapa saja
  • Dikala air dan nutrisi disemprotkan, nutrisi dapat saja mengandung oksigen lebih banyak. Membutuhkan tentunya diperlukan oleh tiap-tiap tanaman
  • Kemungkinan tersebar penyakit akan lebih minim karena akar tidak direndam di dalam air, sehingga tak terhubung satu sama lain
  • Tanaman akan mengandung gizi yang jauh lebih banyak seandainya dibandingi dengan sistem budidaya hidroponik lainnya.


Tentunya sistem yang satu ini juga memiliki sebagian kekurangan, ialah:

  • Alat penyemprot nutrisi (sprinkler) cukup sulit didapat, terpenting di kota kecil dan pedesaan;
  • Jika listrik ketika menyemprotkan gizi. Bila listrik tak ada, maka suplai nutrisi akan terganggu dan berujung layu;
  • Sekiranya pengetahuan yang luas mengenai tanaman karena sistem yang satu ini cukup rumit;
  • Jikalau biaya yang cukup tinggi;


Sumber : https://www.99.co/blog/indonesia/teknik-hidroponik/

LihatTutupKomentar